"Welcome in the Revolution"

selamat datang bagi siapa saja yang mengujungi blog ini, terbuka untuk siapa saja. kritik dan Saran Layangkan ke : (arfa_revolusi@yahoo.co.id). thanks....
Saiya bukan Dewa, apalagi Tuhan, jadi Hujat dan kritik saya!!

Friday, May 23, 2008

Koperasi sebagai pondasi perekonomian pasca bencana

Oleh :

Muzaiin Arfa Saria

Gempa bumi berskala 5,9 rikter meluluhlantakan sebagian DI Yogyakarta dan jawa tengah. Tanggal 27 mei pagi hari, semua dikejutkan suara gemuruh yang sangat kecang di tanah kasultanan Yogyakarta. Gempa itu berasal dari laut selatan, hampir 90% bangunan di daerah selatan jogja khususnya kabupaten Bantul hancur berantakan. Banyak korban jiwa akibatnya, tak luput pula perekonomian di jogjakarta mati, khususnya UKM (usaha kecil menegah) masyarakat sekitar. Dari data-data yang diperoleh dipastikan hampir keseluruhan perekonomian di daerah kabupaten bantul mati total, ini mengakibatkan masyarakat yang terkena bencana bingung dan resah bagaimana memperoleh pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pasca gempa bumi.

Masyarakat kabupaten bantul yang mayoritas adalah petani yang swasembada pangan memerlukan suatu sistem yang baik untuk mendongkrak kembali perekonomian mereka. Di kawasan kabupaten bantul sebelum terjadinya gempa bumi banyak terdapat koperasi-koperasi unit desa yang khusus menagani masalah pertanian, tapi yang dipertanyakan adalah apakah koperasi setelah pasca gempa masih produktif ?. Untuk membangun kembali perekonomian khususnya di bantul perlu adanya koperasi-koperasi baru yang mempunyai visi dan misi bersama dalam memajukan dan menghidupkan kembali perekonomian mereka. Masyarakat jogja yang mempunyai semangat gotong royong dan berkerjasama sangat mendukung sistem kopersi yang berlandaskan azas kekeluargaan, karena koperasi mempunyai tujuan untuk memperoleh kesejahteraan bersama.

Menurut pendapat penulis adanya bantuan yang bersifat individual dari pemerintah tidak efektif untuk membangun kembali perekonomian masyarakat pasca gempa, seharusnya bantuan dari pemerintah harus bersifat proaktif misalnya dibangunnya suatu sistem koperasi yang sesuai dengan perekonomian masyarakat sebelumnya. Dari dibentuknya suatu sistem koperasi tersebutlah bantuan dana disalurkan untuk memacu perekonomian dan mendapatkan kembali perkerjaan masyarakat sekitar, hal ini lebih efektif untuk mencegah ketimpangan dan kelebihan dana bantuan bagi perekonomian mereka. Pemerataan perekonomian harus diutamakan karena dikhawatirkan adanya kecemburuan sosial dalam masyarakat. Untuk kawasan daerah yang terkena bencana perlu didirikan tiga koperasi pendukung yaitu :

  1. Koperasi konsumsi

Merupakan koperasi yang melayani kebutuhan kaum buruh dan pegawai. Koperasi ini khusus melayani masyarakat dan anggota untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan primer misalnya Logistik dan barang-barang kelontongan yang dibutuhkan masyarakat. Koperasi semacam ini sangat produktif untuk memutar kembali modal dasar, karena sifatnya continue dan proses sirkulasinya sangat cepat.

  1. Koperasi Produksi

Merupakan wadah kaum petani (termasuk peternak atau nelayan). Hal ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat kawasan daerah Bantul khususnya, karena mayoritas masyarakatnya adalah petani. Ini dapat menghidupkan kembali para petani-petani yang putus asa karena sawah dan perkebunan mereka gagal panen dan hancur akibat gempa. Dengan wadah koperasi produksi diharapkan masyarakat memacu kembali roda perekonomian agar kembali lagi menjadi swasembada pangan, contohnya didirikan koperasi unit desa yang bergerak khususnya di lumbung padi desa, ini dimaksudkan adanya pemerataan harga jual bagi petani, koperasi ini juga menyediakan bibit-bibit pertanian serta pupuk dengan harga yang terjangkau oleh petani dan tidak adanya lagi kelangkaan pupuk nasional untuk para petani.

  1. Koperasi kredit

Koperasi yang melayani pedagang kecil dan pengusaha kecil guna memenuhi kebutuhan modal. Koperasi semacam ini sangat diperlukan oleh masyarakat, karena untuk mencegah para tengkulak dan lintah darat yang akan memberikan kredit dengan bunga yang sangat tinggi. Pengadaan modal bagi pengusaha usaha kecil menengah yang diberikan koperasi kredit ini memerlukan sistem dan manajemen yang berkualitas sama dengan perbankan, contoh koperasi ini misalnya didirikan unit simpan pinjam dan kredit dengan syarat-syarat yang memenuhi standar perkreditan. Agar terhindar dari kredit macet dan dana yang salah sasaran untuk masyarakat.

Tiga kategori koperasi diatas harus dibangun dikawasan pasca gempa yogyakarta dengan sistem yang baik dan visi misi untuk membagun kembali perekonomian masyarakat. Koperasi berguna bagi masyarakat untuk menciptakan produktifitas dan swadaya masyrakat dan menghilangkan sifat hanya menunggu bantuan dari orang lain, koperasi juga memperkecil ruang gerak penganguran karena jelas secara nyata kita melihat pasca bencana besar pasti tingkat penganguran masyarakat kita semakin meningkat. Masyarakat dipacu dengan koperasi untuk berpikir kreatif dan inovatif untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Koperasi bukanlah sebuah lembaga yang anti pasar atau non pasar dalam masyarakat tradisional. Koperasi adalah sebuah lembaga self-help lapisan masyarakat yang lemah atau rakyat kecil untuk bisa mengendalikan pasar, karena itu koperasi harus bisa bekerja dalam sistem pasar, dengan cara menerapkan prinsip efisien. Koperasi juga bukan merupakan sebuah komunitas tertutup, tetapi terbuka, dengan melayani non-anggota, walaupun dengan maksud untuk menarik mereka menjadi anggota koperasi setelah merasakan manfaat berhubungan dengan koperasi. Dengan cara itulah sistem koperasi akan mentranformasikan sistem ekonomi kapitalis yang tidak ramah terhadap pelaku ekonomi kecil melalui persaingan bebas (kompetisi), menjadi sistem yang lebih bersandar kepada kerjasama atau koperasi, tanpa menghancurkan pasar yang kompetitif itu sendiri.

Tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang sebesar-besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi skala kecil. Koperasi bisa pula membangun usaha skala besar berdasarkan modal yang bisa dikumpulkan dari anggotanya, baik anggota koperasi primer maupun anggota koperasi sekunder. Dari hal diatas peran koperasi sangatlah penting dalam pembangunan perekonomian khususnya untuk menompang pemerataan ekonomi. Dengan pondasi koperasi membuat perekonomian masyarakat yang terkena bencana akan bangkit untuk membangun sebuah pondasi-pondasi lain yang akhirnya kokoh dan menjadi besar. Kalau kita melihat pada tahun 1998 yang mana terjadi krisis moneter yang mengakibatkan hampir seluruh aspek perekonomian kita hancur, usaha-usaha dengan skala besar banyak gulung tikar akibat dampak tersebut, apa yang membuat perekonomian kita saat ini lambat laun bangkit? Koperasilah jawabanya, karena koperasi menompang usaha kecil dan menjadi pondasi awal, coba bayangkan apabila koperasi tidak ada, perekonomian kita akan bangkit lama dan bahkan hancur. Koperasi merangkul usaha-usaha masyarakat yang swadaya untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan sistem ekonomi yang mempunyai kedudukan politik yang cukup kuat karena memiliki cantolan konstitusional yaitu berpegang pada pasal 33 UUD 1945, khususnya ayat 1 yang menyebutkan bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan” yang memungkinkan koperasi sebagai usaha perekonomian bangsa dan dapat mencapai skala besar yang mendapatkan tempat prioritas dalam perekonomian pemerintahan. Oleh sebab itu perlu adanya pondasi perekonomian yaitu koperasi sebagai pendorong ekonomi masyarakat kecil khususnya di kawasan pasca bencana.

Penulis berkeyakinan apabila hal ini diterapkan akan dapat memulihkan kembali kondisi ekonomi masyarakat bahkan akan lebih maju, karena sistem koperasi identik dengan kepribadian masyarakat desa yang memajukan semangat gotong-royong dan bekerja sama. Kita tidak perlu larut dalam kegelisahan dan kepedihan akibat bencana yang timbul. Mari bersama-sama kita majukan perekonomian kita dengan koperasi sebagai pondasi bangunan untuk membangun gedung yang menjulang tinggi dan menjadikan koperasi sebagai sistem perekonomian pasar yang berkualitas serta sehat.

No comments: